Siapa yang tak pernah mengecap lezatnya mie ayam. Mie kuah/kering dengan topping daging ayam cincang dan pangsit goreng ditambah kaldu ayam dan bau bawang goreng yang lezat semakin menambah nikmatnya sajian mie ayam dan akan semakin membuat cacing perut menari-nari. Ya.....mie ayam memang sudah menjadi makanan yang akrab dengan lidah kita. Meski mie sendiri bukanlah asli makanan Indonesia, namun masyarakat kita sangat menyukai mie karena dapat dikombinasikan dengan berbagai lauk sebagai pengganti nasi. Segmen konsumen mie ayam memang sangat luas, oleh karenanya mie ayam banyak dihidangkan tidak saja digerobak abang-abang namun juga ditawarkan dalam daftar menu resto yang eksklusif. Para penikmat mie ayam memang tidak membeda-bedakan kelas masyarakat ataupun usia karena mie ayam disukai semua golongan masyarakat baik tua ataupun anak-anak.
Peluang untuk menangguk untungnyapun sangat besar karena margin yang diperoleh juga relatif tinggi karena bahan mie ayam bukanlah dibuat dari bahan-bahan yang mahal dan sulit dicari. Ada beberapa keuntungan berwirausaha mie ayam :
Segmen pasar yang luas dan terus berkembang karena segmen bisa tua – muda, orang mampu – orang biasa.
Modal usaha yang murah karena hanya membutuhkan gerobak ataupun warung sederhana dirumah.
Bahan dan proses membuat mie ayam juga sangat sederhana dan tidak banyak membutuhkan banyak bahan makanan.
Durasi waktu mengkonsumsi mie ayam juga dapat disantap kapan saja, tidak hanya sebagai makanan sarapan namun juga dapat dinikmati sebagai makanan pengisi perut dikala lapar pak hansip malam hari sembari ronda malam.
Bahan-bahan makanannya mudah dibeli dipasar-pasar atau disupermarket
Makanan mie ayam dapat sebagai makanan komplementer selain makan pokok nasi. Jadi orang masih mau makan mie ayam meski sebelumnya mengudap makanan lainnya.
Gerobag mie Rp. 5.000.000
Kompor + tabung 3 kg Rp. 450.000
2 lusin mangkuk Rp. 100.000
2 lusin gelas Rp. 75.000
2 lusin sumpit Rp. 50.000
2 lusin sendok + garpu Rp. 75.000
Panci masak Rp. 250.000
Tempat sambal Rp. 20.000
1 pisau Rp. 10.000
1 telenan Rp. 10.000
2 ember plastik Rp. 10.000
Saos tomat Rp. 10.000
Total Rp. 6.060.000
Biaya pangsit/lembar Rp. 90
Biaya kuah / porsi Rp. 180
Biaya topping ayam Rp. 1.050
Biaya mie/porsi Rp. 1.000
Total Rp. 2.320
Perlu diperhatikan sebelum memulai wirausaha mie ayam perlu dipikirkan strategi bisnis seperti umumnya memulai usaha. Pertimbangan bisnis seperti segmen pasar, ciri khas produk, lokasi usaha serta peralatan dan modal usaha.
Mie memang sangat luas segmennya oleh karena itu harus dipikirkan mengenai segmen pasar yang akan dituju karena akan menentukan bentuk layanan yang akan diwujudkan, jadi pembedaan ini secara mudah untuk membayangkan bentuk usaha mie ayam anda apakah berwirausaha mie ayam gerobag ataupun mie ayam resto. Mie ayam gerobag ataupun mie ayam resto maka hal-hal yang dipersiapkan juga akan berbeda termasuk jenis produk mie ayam dan layanannya. Sedangkan untuk mie ayam resto tentu saja kelas yang dibidik adalah kelas premium dengan kualitas produk dan service yang lebih bagus pula. Penentuan segmen pasar ini akan membantu memudahkan anda mempersiapkan startegi usaha dan modal yang dibutuhkan.
Pedagang mie ayam baik kelas gerobag atau kelas resto sudah banyak yang bermain oleh karenanya perlu dibuat ciri khas produk yang membedakan dengan mie-mie ayam lainnya. Bisa saja kita mempunyai ciri khas kuah kaldunya yang lebih banyak dan lezat, atau kombinasi topping yang lebih banyak atau topping yang bentuknya unik. Dengan keunikan tersebut diharapkan agar konsumen mengetahui perbedaan keunikan produk mie ayam yang kita jual sehingga bagi konsumen yang pas seleranya dengan jualan mie ayam kita dapat menjadi pelanggan yang setia.
Lokasi usaha adalah salah satu faktor yang akan mempercepat kesuksesan usaha mie ayam kita. Karena lokasi yang strategis adalah tempat yang dapat membawa banyak pelanggan. Bagi peminat wirausaha mie ayam gerobag untuk pemilihan lokasi yang strategis misalnya dapat dengan bekerjasama dengan pengelola minimarket. Dengan menyewa diemperan minimarket tentu saja tidak terlampau mahal karena lahan yang dibutuhkan tidaklah terlampau besar namun potensi konsumen yang datang relatif besar. Selain itu pemilihan lokasi dapat dipilih pada tempat lain misalnya pasar tradisional, pasar malam, pasar modern, pusat jajanan, kantin sekolah, alun-alun / lapangan, kampus, kampus, fitness center, parkir umum dan masih banyak tempat potensial lainnya.
Modal dapat dalam bentuk modal kas atau uang ataupun dalam bentuk investasi perlengkapan usaha misalnya tempat usaha/gerobag, peralatan masak, peralatan makan dsb. Selain itu juga perlu dipersiapkan modal operasional untuk membiayai kegiatan usaha sehari-hari. Modal operasional bisa dalam bentuk modal tetap dan modal variabel. Modal tetap adalah pengeluaran yang tetap dianggarkan dan tidak tergantung besarnya omset penjualan, misalnya sewa lokasi, biaya penyusutan, iuran listrik, biaya tenaga kerja, dsb. Sedangkan modal variabel tergantung besaran omset yang dihasilkan misalnya adalah bahan baku makanan dan bahan penunjang lainnya misalnya kertas pembungkus, chopstick, foam dsb.
Perkiraan modal investasi usaha mie ayam gerobag
Perkiraan perhitungan biaya perporsi mie ayam pangsit:
Harga Jual: Rp 5.000 / porsi
Margin keuntungan : Rp 5.000 – 2.320 = Rp 2.680 (56,3%)
Omset mie ayam pangsit : 50 mangkuk @ Rp 5.000 = Rp 250.000 /hari atau Rp 7.500.000 / bulan
_______________________________________________________________________________
Catatan: Analisa harga peralatan, perlengkapan, dan biaya-biaya lain wirausaha / bisnis bisa berubah kapan saja seiring waktu menyesuaikan keadaan ekonomi setiap daerah.